Kamis, 28 November 2013

RESENSI TRAVEL WRITER DIARIES

Judul: Travel Writer Diaries
Penulis: Teguh Sudarisman
Penerbit: NouraBooks
Tahun: 2013, Cetakan I

Perjalanan seorang redaktur majalah JalanJalan dan majalah Garuda (2007-2009) ke tempat-tempat ekowisata yang tidak biasa. Perjalanan pertama dalam buku ini, Teguh Sudarisman yang dikenal dengan sebutan Travel Writer Senior,  menjejakkan kakinya di Sumatera Utara, lebih tepatnya di Tangkahan, Kabupaten Langkat. Di sana, Teguh beserta teman perjalanannya Hendra ikut berpatroli hutan menaiki gajah. Di perjalanannya yang kedua, Teguh menemukan makam cantik di tepi Danau Toba. Lalu, Teguh ke Bakkara, mengunjungi makam Singsingamangaraja. Dalam perjalanan, Teguh melihat tanaman Kopi dan padi tumbuh beririnngan, tak seperti biasanya.
Perjalanan ke Gunung Krakatau, atau lebih tepatnya Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda, Lampung Selatan. Menanjak gunung api dengan tinggi 287m di atas laut yang masih aktif ini merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan. Pijakan pasir yang cukup dalam dan hangat menghambat perjalanan, apabila terpeleset akan jatuh ke jurang di sebelah kiri. Sesampainya di atas banyak asap yang keluar dari bebatuan besar.
Perjalanan ke Pulau Seribu, singgah di beberapa pulau seperti Pulau Semak Daun, Pulau Kelor Barat, Pulau Kelor Timur yang bersebelahan dengan Pulau Kelor Barat, Pulau Gososng, Pulau Tongkek, Pulau Kelapa, pulau yang berpenduduk sekitar lima belas ribu orang, Pulau Panjang, Pulau Panjang Kecil, Pulau Bulat, Pulau Pemagaran dengan dermaga pulau yang berbentuk seperti laguna dengan air berwarna emerald, Pulau Kotok Kecil, dan Pulau Kotok Besar, sebagai tempat pelepasan Elang Bondol yang sebelumnya diperoleh dari penyitaan perdagangan satwa illegal. Serta Pulau Air yang sebagian besar pulainya berisi air, karena daratannya seperti dibelah-belah oleh kanal-kanal yang tampaknya sengaja dibuat.
Bahasa yang digunakan sangat indah dan mengalir, penulis seakan-akan sedang bercerita kepada temannya mengenai keindahan menjelajahi Indonesia. Bahasa persuasif  yang membuat iri pembaca yang ingin mengikuti perjalanan penulis selanjutnya. Tempat-tempat yang tidak biasa, menambah daftar keunikan buku ini selanjutnya. Di setiap akhir bab, penulis memberikan informasi cara mengunjungi tempat wisata itu, begitu pula dengan contact person wisata. Namun, desain warna biru yang bercampur dengan warna hitam membuat pembaca pusing melihat tulisannya. Saya suka dengan semua pengambilan gambarnya, ini termasuk foto jurnalistik tetapi tetap mengindahkan angle pengambilannya. Semua foto-fotonya berbicara, sehingga pembaca tambah ingin mengikuti trip-trip penulis selanjutnya.

 Banyak lagi perjalanan indah Teguh dalam tripnya. Berkunjung ke pabrik Gong di Bogor, Kawah Ratu di Gunung Salak, Taman Eden di Cibodas, Green Canyon,  Mengintip cara pembuatan batik unik di Little Nederland, Wisata ke Bromo, dan masih banyak lagi perjalanan seru Teguh ke tempat-tempat tidak biasa lainnya. Buku ini khusus untuk Anda yang berjiwa petualang, khusus untuk Anda yang cinta Indonesia, sesaat melupakan kondisi ekonomi dan politik Indonesia kalau sudah membaca buku ini. Rasanya langsung  ingin mengajak sahabat dan keluarga menyusuri perjalanan Teguh dalam buku ini. Harga yang ditarifkan Teguh dalam perjalanannya pun tidak mahal. Cocoklah buat para Backpacker sejati. 

1 komentar:

  1. buku yang sangat keren mbak, saya juga sudah baca dan bikin reviewnya. penulisnya adalah travel writer favoritku :)
    salam kenal dari Sidoarjo ;)

    BalasHapus