Penulis: Teguh Sudarisman
Penerbit: NouraBooks
Tahun: 2013, Cetakan I
Perjalanan
seorang redaktur majalah JalanJalan dan
majalah Garuda (2007-2009) ke
tempat-tempat ekowisata yang tidak biasa. Perjalanan pertama dalam buku ini,
Teguh Sudarisman yang dikenal dengan sebutan Travel Writer Senior,
menjejakkan kakinya di Sumatera Utara, lebih tepatnya di Tangkahan,
Kabupaten Langkat. Di sana, Teguh beserta teman perjalanannya Hendra ikut berpatroli
hutan menaiki gajah. Di perjalanannya yang kedua, Teguh menemukan makam cantik
di tepi Danau Toba. Lalu, Teguh ke Bakkara, mengunjungi makam
Singsingamangaraja. Dalam perjalanan, Teguh melihat tanaman Kopi dan padi
tumbuh beririnngan, tak seperti biasanya.
Perjalanan ke
Gunung Krakatau, atau lebih tepatnya Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda,
Lampung Selatan. Menanjak gunung api dengan tinggi 287m di atas laut yang masih
aktif ini merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan. Pijakan pasir yang
cukup dalam dan hangat menghambat perjalanan, apabila terpeleset akan jatuh ke
jurang di sebelah kiri. Sesampainya di atas banyak asap yang keluar dari
bebatuan besar.
Perjalanan ke
Pulau Seribu, singgah di beberapa pulau seperti Pulau Semak Daun, Pulau Kelor
Barat, Pulau Kelor Timur yang bersebelahan dengan Pulau Kelor Barat, Pulau
Gososng, Pulau Tongkek, Pulau Kelapa, pulau yang berpenduduk sekitar lima belas
ribu orang, Pulau Panjang, Pulau Panjang Kecil, Pulau Bulat, Pulau Pemagaran
dengan dermaga pulau yang berbentuk seperti laguna dengan air berwarna emerald,
Pulau Kotok Kecil, dan Pulau Kotok Besar, sebagai tempat pelepasan Elang Bondol
yang sebelumnya diperoleh dari penyitaan perdagangan satwa illegal. Serta Pulau
Air yang sebagian besar pulainya berisi air, karena daratannya seperti dibelah-belah
oleh kanal-kanal yang tampaknya sengaja dibuat.
Bahasa yang
digunakan sangat indah dan mengalir, penulis seakan-akan sedang bercerita
kepada temannya mengenai keindahan menjelajahi Indonesia. Bahasa persuasif yang membuat iri pembaca yang ingin mengikuti
perjalanan penulis selanjutnya. Tempat-tempat yang tidak biasa, menambah daftar
keunikan buku ini selanjutnya. Di setiap akhir bab, penulis memberikan
informasi cara mengunjungi tempat wisata itu, begitu pula dengan contact person wisata. Namun, desain
warna biru yang bercampur dengan warna hitam membuat pembaca pusing melihat
tulisannya. Saya suka dengan semua pengambilan gambarnya, ini termasuk foto
jurnalistik tetapi tetap mengindahkan angle
pengambilannya. Semua foto-fotonya berbicara, sehingga pembaca tambah ingin
mengikuti trip-trip penulis selanjutnya.
Banyak lagi perjalanan indah Teguh dalam
tripnya. Berkunjung ke pabrik Gong di Bogor, Kawah Ratu di Gunung Salak, Taman
Eden di Cibodas, Green Canyon, Mengintip
cara pembuatan batik unik di Little Nederland, Wisata ke Bromo, dan masih
banyak lagi perjalanan seru Teguh ke tempat-tempat tidak biasa lainnya. Buku
ini khusus untuk Anda yang berjiwa petualang, khusus untuk Anda yang cinta
Indonesia, sesaat melupakan kondisi ekonomi dan politik Indonesia kalau sudah
membaca buku ini. Rasanya langsung ingin
mengajak sahabat dan keluarga menyusuri perjalanan Teguh dalam buku ini. Harga
yang ditarifkan Teguh dalam perjalanannya pun tidak mahal. Cocoklah buat para Backpacker sejati.
buku yang sangat keren mbak, saya juga sudah baca dan bikin reviewnya. penulisnya adalah travel writer favoritku :)
BalasHapussalam kenal dari Sidoarjo ;)